Arsip

All posts for the day Agustus 26th, 2009

Accident without any reason

Published Agustus 26, 2009 by avokadojuice

Udah beberapa hari jalanin puasa, beraatt…
Apalagi dua hari sebelum puasa Q sempet kecelakaan.

Waktu itu Q diminta Mama beliin bunga buat nyekar, karna tetangga sebelah suaminya meninggal. Yah, sebagai anak yang baik, Q turuti apa permintaan ortu. Lagian Q seneng kalo disuruh “jalan-jalan” gitu, hehe…
Akhirnya, Q dan adik Q berangkat naik motor. Awalnya g ada yang mencurigakan. Seperti biasa, Noval, adik Q, bawa motornya ngebut dan Q sibuk teriak-teriak memperingati dia agar lebih pelan. Tapi namanya Noval, mana mau dia dengerin orang lain. Akhirnya setelah selesai beli bunga, Qt pun pulang. Dalam perjalanan pulang, perasaan Q mulai g enak. Pikiran Q jadi melayang ke rumah,
“Rumah sebelah kan lagi ada yang meninggal, gimana kalo tiba-tiba Qt kecelakaan dan ada yang meninggal… dua rumah ngelayat dunk!” pikir Q. Q tersenyum geli, sedangkan Jupiter hijau-hitam Q mulai melaju lebih kencang. Entah kenapa, Q yang biasanya ribut memperingatkan Noval, kali ini Q lebih memilih diam. Dan benar saja, tiba-tiba ada motor di depan yang berjalan lambat dan kaya’nya Noval ingin nyelip, tapi tiba-tiba…
GUBRAAKK!!!
“Q jatuh…” kata Q dalam hati. Mata Q berputar-putar dan Q merasa kepala Q membentur aspal dan sempat terseret jauh, begitu juga dengan pantat Q. Q hanya diam, menunggu pandangan Q berubah normal. Setelah beberapa waktu, Q sudah dapat melihat langit g lagi berputar. Q masih diam, Q rasakan kaki Q, ternyata tidak terasa sakit, alhamdulillah…
Q pun segera duduk dan mencari Noval. Entah, mungkin dia juga mengkhawatirkan Q sampai akhirnya Qt berpelukan. Q memeriksa badannya, Q tanya apa ada yang sakit. Diapun juga melakukan hal yang sama. Q lihat di bawah mata kanannya ada luka yang lumayan besar. Untunglah, ada orang yang datang memberikan pertolongan. Motor Q dibawa menepi, diambilkan segelas teh hangat dan juga betadine. Bahkan ada yang membelikan sebotol AQua. Q bertambah bersyukur, ketika orang yang kami tabrak sibuk membela dirinya dan menyalahkan kami. Tapi kami cuma diam. Noval hanya duduk termenung seperti memikirkan sesuatu. Mulutnya masih sibuk mengunyah permen karet yang dia makan sewaktu di Pasar Kembang. Dan Q, sibuk mengobati luka di tubuh Noval. Ketika ada seorang hansip memberi pilihan damai atau panggil polisi, Q segera menjawab “G usah, Pak. Kami baik-baik aja koQ.”
Yah, daripada panggil polisi, Jupiter yang kami bawa itu masih berumur 2 minggu, belum ada surat-suratnya, nomer platnya palsu, kami berdua g ada SIM, kan masalah bisa tambah parah. Dan Q pikir, kecelakaan yang terjadi itu juga kesalahan kami. Cowo yang kami selip itu sebenarnya sudah menyalakan rating, tapi Noval yang g merhatiin dan main selip. Tapi mungkin karna orang-orang pikir kami yang jadi korban (motor kami rusak, spion kanannya patah dan lampu depannya pecah sedangkan orang yang kami tabrak motornya g ada kerusakan apapun) dan melihat ekspresi kami yang adem ayem aja (iyalah adem ayem, wong salah), ada bapak-bapak yang malah marahin orang yang kami tabrak itu. Mungkin beliau kesel ngelihat tu cowo kaya g mau tanggungjawab, malah sibuk belain diri sendiri. Q tambah pusing denger ribut-ribut gitu. Akhirnya Q berdiri dan Q bilang ke cowo itu,” Maaf mas, kami yang salah.”
Selesai kan. Cowo itu mulai turun nada suaranya dan akhirnya minta maaf juga.
Akhirnya kami pulang dengan formasi: Q yang ngendarain Jupiternya, Noval dibonceng Pak Hansip yang baik hati.

Sampai di rumah, suasana depan rumah Q bener-bener ramai. Q bingung mau parkir di mana biar g ketauan Papa. Q lihat Noval dan Pak Hansip lewat jalan belakang, ” Dasar curaaangg….!!! Ini gimana nasib Q…???” omel Q dalam hati. Ya sudahlah, Q telanjur berhenti di depan rumah, akhirnya Q parkir tepat di depannya Papa. Tapi herannya, Papa sama sekali g nyadar kalo motornya itu hancur! Beliau malah sibuk panggil Q buat kenalan sama dosen jurusan Q yang kebetulan ikut datang ngelayat. Lah, Q tambah bingung ” Babe…babe…. g tau apa, anaknya abiz kecelakaan malah dimesemin,” ucap Q dalam hati. Q g mau peduli sama dosen itu, Q cuma senyum abiz itu langsung masuk rumah, masuk kamar, buka jilbab, cari Noval…
Ternyata dia sudah tiduran di kasur tanpa baju, badannya ditutupi selimut. Q langsung ambil kapas, minta dibeliin revanol, Q obati lukanya.

Semua g seperti yang dibayangkan. Yang Q pikir bakal dimarahin habis-habisan ternyata malah dibecandain. Ya udahlah, daripada udah ngerasain sakit, masih harus diomelin, kan g enak banget. Tapi yang paling bikin Q ketawa, waktu Papa telpon pihak Yamaha-nya (kan garansi 3th), Papa bilang,” Mbak, ini gimana, motornya jatuhin anak saya, diganti dunk…”